Kamis, 22 Januari 2009

Embung Berkapasitas 6 Juta Kubik Dibangun di Kolhua

KUPANG, PK -- Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (Nusra) II akan membangun embung berkapasitas 6 juta kubik di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Pembangunan embung ini dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku bagi warga Kota Kupang.
Kepala BWS Nusra II, Ir. T Iskandar, MT, melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) BWS Nusra II, Ir. Budi Sucahyono, M.Si, menjelaskan hal ini kepada Pos Kupang, Jumat (18/4/2008).
Penjelasan ini terkait keterangan Iskandar sebelumnya tentang rencana pembangunan embung di Kolhua itu guna pemenuhan kebutuhan air baku bagi warga Kota Kupang. "Tapi untuk keterangan detailnya bisa ditanyakan sama Pak Budi, karena mereka yang dulu merencanakan pembangunan embung itu," kata Iskandar, ketika ditemui Pos Kupang, Selasa (1/4/2008) lalu.
Budi mengakui, rencana membangun embung di Kolhua itu memang sudah lama, sejak kantor yang ditempatinya masih berstatus PKSA (Pengembangan dan Konservasi Sumber Air). "Sebenarnya sama-sama dengan Tilong. Tapi setelah diseleksi oleh JBIC, Tilong lebih prioritas," kata Budi.
Saat ini, demikian Budi, rencana pembangunan embung di Kolhua itu masih pada tahap studi basic design. Untuk merealisasikan pembangunan embung yang mereka rintis saat ini perlu ditambah dengan penyelidikan-penyelidikan lebih lanjut. "Balai memang berupaya membangun embung di Kolhua, karena itu satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kota Kupang. Jadi embung yang dibangun nanti bukan untuk irigasi, tapi murni untuk air bersih," katanya.
Menurut rencana, dana yang diperlukan untuk membangun embung itu sekitar Rp 40 miliar. "Anggarannya sekitar itu. Tapi pastinya setelah dilakukan detail design (studi kelayakan) dan Amdal yang akan dilakukan tahun 2009 mendatang," jelas Budi.
Dikatakannya, daya tampung embung ini nantinya sekitar 6 juta kubik atau sepertiga dari daya tampung Bendung Tilong saat ini. "Jumlah ini bisa lebih dari kebutuhan air baku warga Kota Kupang," katanya. (kas)

Tidak ada komentar: