Senin, 29 September 2008

Kecelakaan Tragis di Benteng Jawa: Korban Dirujuk ke Denpasar

BORONG, PK -- Salah seorang korban kecelakaan truk "Padi Mas" , dirujuk ke rumah sakit di Denpasar-Bali untuk menjalani perawatan lanjutan. Sedangkan 17 korban lainnya yang mengalami cedera berat, masih dirawat di RSUD Ruteng. Ada belasan korban lagi yang masih dirawat di Puskesmas Benteng Jawa.
Korban yang dirujuk ke rumah sakit di Denpasar itu adalah Gregorius Ram (51). Sebagaimana disaksikan Pos Kupang di ruang rawat inap RSUD Ruteng, Kamis (11/9/2008), kondisi Gregorius Ram terlihat parah. Tangan kirinya patah, mata dan kepala bagian kanannya, juga mengalami luka serius. Luka itu akibat benturan keras saat truk terguling ke dalam jurang. Beberapa bagian tubuhnya, seperti kaki, juga mengalami luka.
Pihak RSUD Ruteng memutuskan untuk merujuk pria ini dirawat di rumah sakit di Denpasar yang memiliki peralatan perawatan yang lebih lengkap.
Direktur RSUD Ruteng, dr. Dupe Nababan, kepada wartawan di RSUD Ruteng, kemarin, mengatakan, pihaknya bersama tim medis sudah bekerja maksimal dalam merawat para korban. Salah seorang korban, Gregorius Gaga, harus dioperasi. Sementara
Gregorius Ram harus dirujuk ke Denpasar untuk mendapat perawatan intensif.
Dari 18 korban kecelakaan tragis yang dirawat di rumah sakit itu, katanya, kebanyakan menderita patah tangan dan luka dalam maupun luka luar akibat benturan keras saat terjadi kecelakaam.
Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok dan wakilnya, Dr. Kamelus Deno, kemarin, menjenguk para korban di RSUD Ruteng.
Menjawab wartawan, Bupati Rotok mengatakan, seluruh biaya perawatan para korban menjadi tanggung jawab Pemkab Manggarai. "Tim medis memberi pelayanan maksimal sementara biaya menjadi tanggung jawab
pemerintah," katanya.
Prinsipnya, kata dia, Pemkab Manggarai tetap membantu para korban berupa bantuan makanan, uang dan lainnya. Namun harus berkoordinasi dengan Pemkab Manggarai Timur.
Penjabat Bupati Manggarai Timur, Drs. Frans PB Leok, dan Sekda, Yoseph Biron Aur, sudah mengunjugi para korban di Puskesmas Benteng Jawa dan memberi bantuan.
Pastor Paroki Benteng Jawa, Rm. Kanisius Ali, Pr, dalam
kotbahnya saat misa untuk keselamatan arwah 10 penumpang yang tewas, menegaskan bahwa Tuhan memanggil setiap orang dengan caraNya kapan saja. Dia meminta semua umat untuk mendoakan arwah para korban yang meninggal dunia dalam kejadian itu.
Usai misa arwah yang dihadri umat setempat, siswa-siswi dan aparat Pemkab Manggarai Timur mengantar jenazah para korban ke kampung halamannya di Necak. Jenazah para korban disemayamkan satu malam di rumah mereka masing- masing dan menurut rencana akan dimakamkan hari ini, Jumat (12/9/2008).
Sebelumnya diberitakan, sepuluh orang tewas dan 32 orang lainnya menderita luka berat dan ringan akibat truk yang mereka tumpangi terjungkal masuk ke dalam jurang sedalam 50 meter di tepi jalan raya jurusan Benteng Jawa-Necak di Kabupaten Manggarai Timur, Rabu (9/9/2008) sekitar pukul 12.00 Wita.
Korban tewas, diantaranya tiga orang pria dan tujuh wanita. Korban tewas adalah Martina Siju (35), Katarina Ajul (35), Yohanes Jalung (55), Monika Lamus (56), Theresia Jaiman (25), Ester Siwu (25), Adelina Gustin (45), Lusia wanu (65), Fransiskus Noe (40) dan Petrus Mat (54).
Sedangkan korban yang terluka antara lain, Albert Harman (sopir), Martina Nimas (31), Maria Prawisa (35), Kasmir Hemo, Stanis Berahi, Gregorius Ram, Hendrika Hadia, Yohanes Ga, Bona Setiawan, Stef Jematu, Makis Edi, Kristina Ginung, Lusia Hasina, Karolina Roni, Natanael Sare, Hermina Kerji, Paulus Udus, Elisabeth We, Thomas Dandus, Bernadetha Selvia, Anastasia Sifan, Frans Costa, Daniel Husain, Onisia Purnama, Martinas Ibas, Damianus Radion, Dami Salut, Geradus Gaga, Safreana Ledi, Emilia Jeniu, Kristina Disna dan Albert. (lyn)



Bocah 2 Tahun Selamat Tanpa Cedera

MATANYA memandang kosong ke dinding kamar RSUD Ruteng. Wajahnya terlihat sedikit pucat. Dialah Selvan Mada, bocah dua tahun yang mengalami keajaiban dalam kecelakaan tragis di Kampung Longka Kunci - Bealalang, Desa Compang Mekar, Rabu (10/9/2008).
Truk yang memuat 42 penumpang bersama barang belanjaan mereka, terjungkal masuk ke dalam jurang sedalam 50 meter. Sepuluh penumpang tewas -- sembilan tewas di lokasi kejadian dan satu lagi tewas di Puskesmas Benteng Jawa. Sedangkan puluhan lainnya cedera berat dan ringan.
Selvan Mada, bocah itu, selamat tanpa cedera sedikitpun. Sementara ibunya, Kristina Disna, menderita luka serius dan sempat tidak sadarkan diri.
Di RSUD Ruteng, Kamis (11/9/2008), Selvan Mada, bocah laki-laki itu berbaring menemani ibunya yang sesekali meringis kesakitan. Selang infus terpasang di tangan ibu bocah itu. Kristina Disna dan anaknya sendirian di Ruteng karena suaminya, Nikolaus Mada, bekerja di Denpasar-Bali.
Disna menuturkan kecelakaan tragis itu. Saat itu, katanya, sopir truk "Padi Mas", Albert Harman
melarikan truk dengan kecepatan biasa-biasa saja karena kondisi jalan yang rusak dan sempit. Disna yang menumpang truk itu bersama puluhan orang lainnya, tetap menggendong anaknya, Selvan Mada. Apalagi bocah itu sedang lelap tertidur.
Saat truk melintas di jalan di Kampung Longka
Kunci- Bealalang, Desa Compang Mekar, ban belakang
truk tergelincir sehingga kendaraan terjungkal dan terguling beberapa kali sebelum mencapai dasar jurang. Pada saat truk terbalik, Disna mengatakan memeluk dengan erat anaknya itu dalam dekapannya. Namun di saat truk kembali terguling, anaknya itu terlepas dari dekapannya. Selanjutnya dia tidak tahu lagi apa yang terjadi karena ibu muda itu pingsan.
"Setelah oto guling kedua kali anak saya terlepas dari
gendongan. Dan saya tidak tahu dia dimana karena saya
sudah tidak sadarkan diri," kata Ny. Disna yang yakin bahwa Tuhan telah menyelamatkan anaknya.
Zakarias Sairus (37), salah seorang kerabat Disna,
menuturkan, pada saat evakuasi korban dirinya mencari
Selvan. Seluruh lokasi disisirnya namun Selvam tidak dijumpai. Namun ketika melintas di samping bak truk yang terbelah, dia melihat Selvan berdiri dengan rosario
melilit di tangannya.
"Hanya anak ini yang tidak mendapat luka sedikit pun,"
ujarnya.
Gregorius Ram, menuturkan, kecelakaan itu tidak pernah diduga. Sebab lintasan yang berat sudah dilewati truk. Namun ketika memasuki jalan lurus dengan tikungan halus ban kiri belakang kendaraan tergelincir dan jatuh bolak-balik beberapa kali sebelum mencapai dasar jurang.
Dia menilai kejadian itu sebagai akibat dari ulah manusia. Karena itu setiap korban harus memaknai peristiwa itu sebagai bagian dari hidup.
ôMemang jalan sempit sekali dan hanya cukup untuk lintasan satu kendaraan saja. Kendaraan kemudian miring ke kiri dan jatuh bolak-balik beberapa kali sampai kedalaman 50 meter," katanya. (kanis lina bana)

Kasus Kendaraan Terguling 2008:

10 September 2008: Truk "Padi Mas' terjungkal ke jurang sedalam 50 meter di jalan jurusan Benteng Jawa - Necak, Kabupaten Manggarai Timur. Sepuluh orang tewas, 32 orang lainnya menderita luka berat dan ringan.

* 20 Agustus 2008: Sebuah truk Fuso yang memuat batu kubur terguling di Yalang, Desa Karipi, Kecamatan Matawai La Pawu, Sumba Timur. Enam orang tewas di tempat, delapan lainnya luka ringan.

* 13 Agustus 2008: Sebuah mobil yang dikemudi Rachman terjungkal di Jl RA Kartini, Kota Baru-Kupang. Seorang dari empat penumpang menderita luka ringan.

* 13 Juli 2008: Angkot "Simpati" yang mengangkut belasan orang dari Lembor menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat, terbalik di Dalong, Desa Watunggelek, Kecamatan Komodo. Tiga penumpang patah tulang, belasan luka berat.

*5 Juli 2008: Truk "Karya Mulia" terguling di Jalan Waingapu-Tabundung, tepatnya di KM 73, Desa Banggawatu. Sembilan dari 30 orang penumpang luka-luka.

*26 Juni 2008: Satu orang tewas dan satu sekarat setelah sebuah sepeda motor yang dikendarai kedua korban terjungkal di tebing ruas Jalan El Tari II Kupang, dekat Gereja Menara Kesaksian, Kelurahan Oebobo-Kota Kupang, Kamis (26/6/2008) malam.

* 3 Juni 2008: Sebuah truk pengangkut massa kampanye pilgub NTT terbalik dalam perjalanan menuju Stadion Rihi Eti Prailiu, Waingapu, Sumba Timur. Seorang ibu tewas di tempat, delapan orang luka berat dan enam luka ringan.

* 2 Juni 2008: Sebuah dump truk yang dikemudi Siprianus Separ terjungkal ke jurang sedalam 30-an meter di Rongket (ruas jalan Ruteng-Borong). Separ mengalami luka ringan.

*8 Mei 2008: Sebuah truk yang memuat bata merah terbalik di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Empat penumpang selamat.

17 April 2008: Bus "Cahaya Biru" jurusan Kupang-Niki-niki terjungkal di sebuah jembatan Desa Oesusu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Seorang penumpang tewas di tempat, delapan lainnya luka-luka.

* 1 April 2008: Sebuah truk terjungkal di Jalan M Praja- Kelurahan Namosain, Kota Kupang. Sopir Novianto Beti dan seorang penumpang bernama Anus Nomeni patah kaki. Sedangkan penumpang Epasius Sanam luka-luka di wajah.

18 Februari 2008:Sebuah mobil box terjungkal di Jalan Timor Raya, sekitar kuburan Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang. Dua penumpang dirawat.
===================
Sumber: Dokumentasi Pos Kupang/ati

Tidak ada komentar: