Senin, 10 November 2008

Lima Dibawa ke Surabaya

LIMA dari delapan korban yang tewas dalam kecelakaan laut di perairan Pasir Panjang, direncanakan akan dibawa ke Surabaya, Senin (10/11/2008) hari ini. Lima jenazah itu antara lain Ny. Titinawati (28), Markus (43), Fasrul (45) Erawati (60) dan Christian (23).
Informasi yang diperoleh wartawan dari Jeri Manafe di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum (RSU) Prof. Dr. W Z Johannes-Kupang menyebutkan, kelima jenazah itu atas permintaan keluarga dibawa ke Surabaya. "Lima jenazah akan dibawa ke Surabaya," kata Jeri Manafe.
Belum diketahui jenis pesawat yang akan mengangkut kelima jenasah itu ke Surabaya, namun sudah dapat dipastikan jenazah korban yang meninggal dalam peristiwa kecelakan laut di Kupang akan dibawa ke Surabaya, setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka di Pasir Panjang.
Chihong, salah seorang penumpang yang selamat, ketika ditemui secara terpisah di Rumah Sakit Umum (RSU) Kupang, menjelaskan, kecelakaan itu terjadi ketika perahu yang ditumpangi 15 orang serta ditambah empat Anak Buah Kapal (ABK) termasuk juru mudi perahu, Jeri Manlea, itu hendak mencari perlindungan ke Pulau Kera setelah perahu yang ditumpangi itu dihempas gelombang dan angin kencang.
"Ketika juru mudi perahu hendak mengarahkan perahu menuju Pulau Kera, tiba-tiba datang gelombang dan angin yang sangat kencang disertai hujan lebat, sehingga kami sempat jatuh ke dalam laut. Kami sempat berpegangan tangan beberapa saat. Beberapa orang lain memegang bodi perahu, tetapi karena arus laut yang terlalu kencang kami sempat terpisah," kata Chihong sambil menangis. Dia mengakui, kepergian keluarganya ke laut untuk berwisata.
Bar, warga RT 11/RW 04 Kelurahan Pasir Panjang, menjelaskan, anggota keluarga itu ingin ke Pulau Kera menumpang perahu milik Jeri Manlea pukul 12.00 wita. "Waktu itu Jeri lewat di depan rumah saya di Pasir Panjang membawa sebuah hamar. Katanya untuk memperbaiki cool box. Dia sempat ajak saya turun laut, tetapi saya tolak," kata Bar kepada wartawan di kamar jenazah.
Dia menjelaskan, perahu yang ditumpangi para korban itu merupakan perahu yang sering digunakan Jeri Manlea untuk mencari ikan di laut. (ben/den/mas/dar)

Tidak ada komentar: