Senin, 10 November 2008

Tujuh Jenazah Diterbangkan ke Surabaya

KUPANG, PK -- Tujuh Jenazah korban tenggelamnya perahu motor di perairan Pasir Panjang-Kupang, Minggu (09/11/2008), dibawa ke Surabaya. Empat jenazah diterbangkan dengan pesawat Mandala, kemarin, Senin (10/11/2008). Hari ini, Selasa (11/11/2008), tiga jenazah lagi dibawa ke Surabaya. Satu lagi jenazah sudah dibawa ke Timor Tengah Selatan (TTS).
Sedangkan dua korban lainnya, yakni Melda Nitbani (bukan Mirdan, Red) dan Agung Priyono sampai kemarin, belum ditemukan.
Empat jenazah yang dibawa ke Surabaya, kemarin, adalah Markus, Fasrul, Kristian dan Johanes. Tiga jenazah lainnya, yakni Maurent (2 tahun), Ernawati (60) dan Titinawati (28), diterbangkan hari ini ke Surabaya.
Sedangkan jenazah yang dibawa ke TTS adalah Marce Liu (bukan Mariance, Red). Jenazah Marce Liu dibawa keluarganya ke Nekmofa, Desa Nunusunu, Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS, menggunakan mobil ambulance milik PMI Cabang Kupang.
Sebelumnya, kedelapan jenazah korban tenggelamnya perahu, disemayamkan di ruang jenazah RSU Johannes- Kupang.
Pantauan Pos Kupang, sekitar pukul 10.00 Wita kemarin, empat mobil ambulans membawa keluar empat jenazah dari rumah sakit menuju Bandara Penfui-Kupang. Mobil ambulans DH 922 KA membawa jenazah Kristian, mobil ambulans DH 1013 membawa jenazah Markus. Jenazah Johannes di mobil ambulans DH 233 BA dan jenazah Fasrul di mobil ambulans DH 9111 LQ milik PMI Cabang Kupang.
Keluarga korban, Sugiarto yang ditemui di ruang jenazah RSU Johannes, kemarin, mengatakan, jenazah dibawa ke Surabaya atas permintaan keluarga.
Yesifus Liu ayah dari Marce Liu yang ditemui terpisah, mengatakan baru mengetahui kematian anaknya pada hari Senin (10/11/2008) sekitar pukul 09.00 Wita. "Saat menerima informasi itu, kami belum tahu sebab kematian Marce. Kami baru tahu Marce mati tenggelam setelah ada di rumah sakit," katanya.
Sementara itu, tiga korban yang selamat dalam peristiwa tenggelamnya perahu tersebut, dua diantaranya masih dirawat di ruang pavilium RSU Johannes, yakni Anton dan Tasya.
Sebelumnya diberitakan, tenggelamnya perahu tanpa cadik yang dikemudi Jeri Manlea, warga RT 11 RW 04, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, hanya menyisakan sembilan orang yang selamat. Sepuluh orang, yakni delapan meninggal dunia dan dua orang lagi masih belum ditemukan.
Para korban adalah keluarga besar Toko Sentral Selular Kupang bersama pembantu rumah tangganya, yang hendak piknik ke Pulau Kera. Mereka menumpang sebuah perahu -- para nelayan di Kota Kupang menyebutnya body -- dan berangkat dari Taman Kota, Pasir Panjang. Dalam perjalanan ke pulau itu turun hujan disertai angin sehingga mereka memutuskan untuk kembali ke Kupang. Namun perahu terbalik dihantam gelombang saat perahu putar haluan kembali ke Kupang. Semua penumpang tenggelam. (den)

Tidak ada komentar: