Senin, 10 November 2008

Rehabilitasi Rongket: Departemen PU Bantu Rp 1 Miliar

RUTENG, PK--Meski Puslitbang Depertemen Pekerjaan Umum (PU) belum memberikan rekomendasi anggaran rehabilitasi tanah longsor di ruas jalan negara di Rongket, Desa Poco Ranaka, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, namun pemerintah pusat melalui Departemen PU sudah menyalurkan dana awal Rp 1 miliar. Dana itu untuk renovasi agar arus lalu lintas di wilayah longsoran tetap normal.
Wakil Bupati (Wabup) Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H.M.H, mengatakan hal itu saat dihubungi Pos Kupang, Sabtu (8/11/2008). Dia dimintai keterangan tentang kepastian pemerintah pusat membantu dana merehabilitasi tanah longsor di ruas jalan di Rongket.
Deno menjelaskan, Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VIII khususnya Satker Kupang dan Ende telah mempresentasikan rencana perbaikan jalur alternatif lewat Mano, Wesang dan Poka. Dana yang dijanjikan sebesar Rp 1 miliar. Dana itu digunakan sesuai kebutuhan untuk melancarkan jalur transportasi pada jalan negara terutama di Rongket. "Pemerintah daerah harapkan alokasi Rp 3 miliar untuk jalan alternatif dan pelebaran di Rongket namun yang dijanjikan Rp 1 miliar," katanya.
Sebelumnya diberitakan (Pos Kupang, 8/11/2008) Puslitbang Jalan dan Jembatan Departemen PU meneliti longsoran Rongket, Desa Poco Ranaka, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai. Tujuanya untuk mengetahui secara detail kondisi longsoran, kondisi alam serta dibuatkan rekomendasi penanganan permanen di daerah langgaran longsor tersebut.
Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jalan Nasional Wil VIII, Purwanto, ditemui di sela-sela pemantauan di lokasi Rongket, Jumat (7/11/2008) menjelaskan, tim peneliti terdiri dari Puslitbang dan Bina Teknik Departemen PU-Jakarta. Selama tiga hari sejak Kamis (6/11/2008) sampai Sabtu (8/11/2008) tim melakukan survai di lokasi serta memetakan kemungkinan penanganan Rongket. Analisa tim ini sangat penting guna melakukan renovasi dan rekonstruksi Rongket secara permanen. Selain itu, mencari lokasi baru sebagai jalur alternatif.
Dari pengamatan lokasi, jelas Purwanto, jalur alternatif merupakan jalan keluar yang tepat sebab struktur tanah dan tingkat kemiringan pada jalur Rongket sangat rentan terjadi longsoran. "Rekomendasi tim Puslitbang dan Bina Teknik ini sangat menentukan untuk penanganan Rongket," katanya. (lyn)

Tidak ada komentar: