Senin, 10 November 2008

Perahu Tenggelam, 8 Tewas, 2 Hilang

KUPANG, PK -- Perahu tanpa cadik yang dikemudi Jeri Manlea, warga RT 11 RW 04, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, tenggelam di perairan Pasir Panjang, Minggu (9/11/2008). Akibatnya, delapan dari 19 orang orang tewas dan dua orang hingga hingga pukul 22.00 Wita belum ditemukan, yakni Mirdan (seorang pembantu pada Toko Central Seluler) dan Agung Prayitno (pembantu juru mudi).
Informasi yang dihimpun Pos Kupang dari berbagai sumber menyebutkan, delapan orang yang tewas dan Mirdan yang hilang adalah anggota keluarga Toko Central Seluler di Kelurahan LLBK. Siang kemarin, sekitar pukul 12.00 Wita, keluarga besar Toko Sentral Selular ini hendak piknik ke Pulau Kera. Mereka menumpang perahu -- para nelayan di Kota Kupang menyebutnya body -- dan berangkat dari Taman Kota, Pasir Panjang. Namun dalam perjalanan ke pulau ini, sekitar dua jam kemudian, karena hujan yang disertai angin, mereka memutuskan untuk kembali ke Kupang.
Chi Hong, salah seorang yang selamat ketika ditemui di RSU Kupang, Minggu malam, hanya mengatakan, mereka panik dan melompat ke laut ketika datang hujan dan angin. "Puji Tuhan. Terima kasih Tuhan. Waktu ada hujan dan angin, kami panik, lalu mau pulang ke Kupang. Tiba-tiba saja, perahu terbalik dan kami lompat," katanya sambil terus menangis.
Salah seorang keluarga Novri (korban selamat yang sedang dirawat di RSU Kupang) menduga, pada saat mereka berbalik haluan itulah perahu diterjang ombak sehingga terbalik. Dari cerita Chi Hong, ia mengatakan, setelah melompat ke laut mereka masih sempat berpegangan tangan, tetapi akhirnya dipisahkan karena hantaman ombak.
John, warga Kelurahan Pasir Panjang yang masih bersaudara dengan Jeri Manlea, di Polsekta Kelapa Lima menuturkan, pada siang hari kemarin, Toko Sentral Seluler menyewa perahu saudaranya yang setiap harinya ditambatkan di Taman Kota, Pasir Panjang. Ia menjadi saksi mata ketika perahu ini berangkat dari Taman Kota menuju Pulau Kera. Namun, ia tidak menyaksikan peristiwa naas tenggelamnya perahu itu.
Informasi yang beredar di lokasi evakuasi di Pantai Kupang, Kelurahan LLBK, orang pertama yang menemukan korban adalah seorang warga dari Kelurahan Kampung Solor. Warga yang belum diketahui namanya ini, rencananya pergi ke bagan miliknya di wilayah perairan Pasir Panjang. Namun setibanya di sana, yang ia dapati justru korban yang sudah meninggal. Ia lalu pulang dan meminta bantuan nelayan lainnya untuk mengevakuasi korban.
Delapan korban yang tewas kemudian dievakusi ke ruang jenazah RSU Kupang sekitar pukul 18.30 Wita. Sementara korban yang selamat sudah terlebih dahulu dibawa ke RSU Kupang dan RS Bhayangkara untuk mendapat pertolongan medis. Korban yang mendapat pertolongan medis di RSU Kupang adalah Novi, Antonius dan Ci Hong.
Pdt. Yacoba Kissek Nuban, S.Th dari Gereja Agape Kupang yang ditemui di RSU Kupang bersama sejumlah anggota jemaatnya, mengatakan, sebagian besar korban adalah jemaat gereja tersebut. Dimintai informasi tentang para korban yang meninggal, ia enggan menjelaskan dan hanya mengatakan, kehadirannya hanya untuk meneguhkan korban yang selamat dan keluarga korban yang meninggal.
Ditemui terpisah, Kapolresta Kupang, AKBP Marsudi Wahyono, menerangkan, kasus ini murni kecelakaan akibat cuaca. Sekalipun demikian, ia menegaskan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
Sementara hingga pukul 21.30 Wita, juru mudi perahu yang tenggelam, Jeri Manlea, dan dua pembantunya, Falentino Manlea dan Bernadus Kono alias Ramos (ketiganya warga Pasir Panjang) masih didengarkan keterangannya di Polsekta Kelapa Lima. (ben/dar/den/mas)

Korban Tewas
-----------------------

1. Mariance (20)
2. Titina Wati (28)
3. Mourin (2)
4. Markus (43)
5. Fasrul (45)
6. Erawaty (60)
7. Christian (23)
8. Yohanes (30)

Korban Hilang
---------------------
1. Mirdan (Hilang)
2. Agung Prayitno (Hilang)

Korban Selamat
----------------------
1. Wahyu
2. Mikael
3. Novi
4. Chi Hong
5. Antonius
6. Tassa
7. Jeri Manlea
8. Falentino Manlea
9. Bernadus Kono alias Ramos

Tidak ada komentar: