Minggu, 10 Agustus 2008

Sering Ajak Selingkuh


Laporan Benny Jahang

KESABARAN Zakarias Riang Kaha (35) terhadap ulah Thobias Amnahas (50), yang seringkali mengusik istrinya ternyata sudah habis. Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu nekat menghabisi Thobias Amnahas karena dia tidak rela istrinya diajak selingkuh oleh korban yang masih berstatus bapak kecil istrinya itu.
Pria kelahiran Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang sudah dianggap sebagai anak dalam oleh keluarga Amnahas di Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, itu nekat menghabisi Thobias Amnahas, Sabtu (9/8/2008) pukul 14.30 Wita.
Ayah tiga orang anak itu kalap. Amarahnya tak terbendung. Dua lemparan batu pelaku tepat mengenai kepala korban. Korban pun langsung jatuh tersungkur di lahan pekarang rumahnya. Korban yang sudah tidak berdaya langsung dibantai menggunakan sebilah parang yang telah disiapkan pelaku sejak hari Jumat (8/8/2008) malam.
Thobias Amnahas yang berprofesi sebagai petani dan memiliki beberapa ekor sapi itu, akhirnya tewas dibantai Zakarias Riang Kaha. Kejadian yang menimpa korban yang dikenal warga setempat sebagai sosok periang dan suka menghibur itu, diduga sebagai upah atas ulahnya yang seringkali mengajak Ny. Naomi Amnahas, isteri pelaku, berselingkuh.
"Saya seringkali diganggu. Kalau saya sedang sendirian di rumah, dia (Thomas Amnahas, Red) datang mengajak berselingkuh. Suami saya tidak menerima kalau dia terus mengganggu kami," ujar Ny. Naomi Amnahas, sambil mengelus salah seorang putranya.
Di mata masyarakat Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Thobias Amnahas (50) dikenal sebagai sosok yang suka bergaul dan tidak memiliki masalah dengan orang.
Samuel Bahas (33), tetangga korban yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, Thobias Amnahas sangat ulet dalam bekerja dan memelihara beberapa ekor ternak.
"Kami sangat terkejut ketika mendengar Thobias mati dibunuh. Korban tidak memiliki masalah dengan siapa-siapa. Kami tidak mengetahui persis apakah benar korban sering mengganggu istri pelaku. Korban mudah bergaul dengan siapa saja.
Karena itu kita merasa kehilangan dengan kematian korban," kata Samuel. (ben)

Tidak ada komentar: