SOE, PK--Kawasan Hutan Lindung Koa seluas 450 hektar di Desa Mio, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terbakar sejak Jumat (10/10/2008) hingga Minggu (12/10/2008). Belum diketahui penyebab kebakaran kawasan hutan lindung tersebut.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten TTS, Drs. Urias Sanam, yang dihubungi Pos Kupang di ruang kerjanya, Kamis (16/10/2008), mengatakan, 450 hektar kawasan hutan lindung yang terbakar merupakan calon lokasi proyek gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan). Lima hektar berada pada lokasi reboisasi kayu merah tahun 2006 dan 45 hektar pada areal semak belukar, perdu dan bambu.
Sanam yang didampingi Kasubdin Pengelolaan dan Produksi Hutan, Pieter Fay, S.T, menjelaskan, api diduga berasal dari cekdam di Besipae, Jumat (10/10/2008) sekitar pukul 11.00 Wita. Melihat api tersebut, kata Sanam, warga setempat memadamkan kobaran api di hutan tersebut. Upaya itu berhasil memadamkan kobaran api.
Namun sekitar pukul 13.00 Wita, lanjut Sanam, kobaran api muncul lagi di salah satu lokasi kawasan hutan lindung tersebut. Akibat tiupan angin sehingga kobaran api tidak terkendali dan membias menghanguskan kawasan hutan lindung tersebut. Amukan si jago merah baru dapat dipadamkan warga setempat, Minggu (12/10/2008) sekitar pukul 15.00 Wita.
Akibat terbakar, kata Sanam, keanekaragam hayati di kawasan hutan lindung itu dipastikan punah. Tak hanya itu, lanjutnya, habitat marga satwa juga terganggu. Begitu pula dengan kesuburan areal yang terbakar akan berkurang.
Tentang korban jiwa saat kebakaran itu, Sanam mengatakan, hasil pantuan Dishutbun TTS tidak menemukan adanya korban jiwa. Pasalnya, kobaran api tidak sampai ke permukiman warga. "Posisi sekarang api sudah padam," ujarnya.
Mengenai tindakan Dishutbun TTS terhadap kawasan hutan yang terbakar itu, Sanam mengatakan, kawasan yang terbakar akan segera direhabiltasi. Proyek Gerhan 2008 ini, lanjutnya, salah satu lokasinya di Kawasan Hutan Lindung Koa seluas 400 hektar.
Ditanya keberhasilan penamanan anakan di lahan tersebut karena bekas terbakar, Sanam mengatakan, persoalan itu tidak masalah. Selama anakan dan pemeliharaannya baik, tanaman akan bertahan hidup hingga bertumbuh menjadi besar. (aly)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar