Senin, 06 Oktober 2008

Kepala BRI Unit Marilonga Dicopot

ENDE, PK-- Kepala BRI Unit Marilonga-Ende, Berlian Agani, dicopot dari jabatannya dan ditarik kembali ke Kantor BRI Cabang Ende. Sejak Senin (6/10/2008), Kepala BRI Unit Marilonga-Ende dijabat Didi Muriadi. Pencopotan Kepala BRI Unit Marilonga-Ende diduga terkait kasus dugaan pembobolan uang di BRI Unit Marilonga tersebut oleh seorang staf bernama Ana Rambu Hiwa, Jumat (26/9/2008) lalu.
Demikian informasi yang dihimpun Pos Kupang di kantor BRI Unit Marilonga dan kantor BRI Cabang Ende, Senin (6/10/2008) siang. Belum diketahui apakah mantan Kepala BRI Unit Marilonga-Ende, Berlian Agani, mendapat jabatan baru atau nonjob di kantor BRI Cabang Ende.
Pantauan di kantor BRI Unit Marilonga-Ende, Senin (6/10/2008) siang, kantor bank itu dipenuhi nasabah. Para nasabah berjubel di depan teller. Teller di BRI Unit Marilonga-Ende yang melayani nasabah terlihat satu orang perempuan. Di BRI Unit Marilonga juga terlihat Asisten Manajer Bisnis BRI Cabang Ende, Alex Ganggung.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, kehadiran Asisten Manajer Bisnis BRI Cabang Ende, Aleks Ganggung, dan seorang pejabat BRI Cabang Ende lainnya di kantor BRI Unit Marilonga untuk memantau dan mengecek apakah ada nasabah yang melakukan klaim karena merasa mendapat pelayanan yang keliru pada waktu-waktu yang lalu ketika dilayani oleh oknum staf bernama Ana Rambu Hiwa.
Asisten Manajer Bisnis BRI Cabang Ende, Alex Ganggung yang ditemui di kantor BRI Unit Marilonga-Ende, menolak memberi keterangan kepada wartawan. Alasannya, tidak diizinkan oleh atasannya, Kepala BRI Cabang Ende, Albert Wahyudi. "Kalau diizinkan oleh atasan, saya bisa memberi penjelasan mengenai kehadiran kami di BRI Unit Marilonga ini. Jadi, nanti dikonfirmasikan saja langsung kepada Kepala BRI Cabang Ende," kata Alex.
Sejumlah nasabah yang ditemui di kantor BRI Unit Marilonga-Ende, kepada wartawan mengatakan, tidak terlalu resah dengan peristiwa pembobolan bank tersebut. Yang penting uang mereka yang tertera dalam buku tabungan benar-benar ada di BRI. "Mungkin mereka yang uang dan buku tabungannya dititipkan pada pelaku yang merasa resah. Kami yang lain tidak terlalu resah," kata seorang nasabah yang menolak menyebutkan namanya.
Kepala BRI Cabang Ende, Albert Wahyudi, yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/10/2008) siang, menolak memberi keterangan kepada wartawan. Ia berlasan, yang berhak memberi keterangan tentang kasus tersebut adalah Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BRI Bali-Nusa Tenggara yang berkedudukan di Denpasar-Bali.
Ditanya wartawan, apakah hal itu bisa berarti pihaknya sengaja menyembunyikan kasus yang terjadi di bank tersebut dan sengaja mencuci tangan, Wahyudi juga menolak memberi keterangan. "Saya tidak bisa memberi keterangan. Ditanya apa saja tentang hal ini tetap saya tidak bisa menjelaskannya karena saya tidak berwenang," tegas Wahyudi.
Diberitakan sebelumnya, uang milik BRI Unit Marilonga-Ende diduga telah dibobol oleh staf bank tersebut bernama Ana Rambu Hiwa, sebesar Rp 500 juta lebih. Pembobolan uang itu diperkirakan telah terjadi sejak Jumat (26/9/2008).
Kini pelaku tidak berada di Kota Ende lagi dan diduga telah melarikan diri ke Pulau Jawa bersama suaminya. Selain bekerja sebagai staf BRI Unit Marilonga, Ana Rambu Hiwa bersama suaminya Tomi Djiu, memiliki usaha penjualan handphone (HP) dan pulsa di Jalan Kokos Raya Perumnas-Ende. Nama tempat usaha itu Hokky Cell. Tempat usaha tersebut juga dijadikan tempat tinggal mereka.
Kapolres Ende, AKBP Bambang Sugiarto ketika ditemui di ruang kerjanya di Mapolres Ende, Sabtu (4/10/2008) siang, mengatakan, total uang yang digelapkan oleh staf BRI Unit Marilonga-Ende bernama Ana Rambu Hiwa, mencapai Rp 1,5 miliar lebih. (mar)

Tidak ada komentar: