Senin, 06 Oktober 2008

Jenazah Misterius di Paga Ternyata Warga Ende

MAUMERE, PK -- Jenazah misterius yang ditemukan di perairan Paga, Kabupaten Sikka, Kamis (2/10/2008) lalu ternyata bernama Wihelmus Wata (50), warga Desa Nila, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende. Korban diidentifikasi setelah keluarga korban mendatangi Ruang Jenazah RSU Maumere, Senin (6/10/2008).
Keluarga korban yang mendatangi RSU Maumere, Senin kemarin adalah Kristoforus Seron (anak), Antonius Tosa (adik), Simon Sedo (ipar), dan John Wora (adik). Mereka tiba di RSU sekitar pukul 10.00 Wita, dan langsung menuju ke ruang Jenazah RSU Maumere.
Ketika kantong jenazah dibuka, anak sulung korban, Kristoforus Seron langsung mengakui itu adalah ayahnya. "Itu bapak saya. Saya tanda dari baju yang dikenakan," katanya sambil menangis. Ia mengatakan, saat hilang korban mengenakan baju kaus warna biru bergaris putih.
Wajah korban memang sulit dikenali lagi karena sebagian besar dagingnya sudah hilang. Bahkan gigi korban juga sudah hilang sebagian. Demikian pun sebagian besar daging di tubuh korban sudah hilang.
Seron mengatakan, ayahnya hilang sejak Selasa (23/9/2008). "Saat itu bapak ke kebun untuk beri makan babi," katanya. Jarak antara kebun dengan rumah belasan kilometer. Sementara jarak antara kebun dengan pantai sekitar satu kilometer. Dikatakannya, ayahnya bukan nelayan sehingga dirinya tidak yakin ayahnya ke laut. "Biasanya tidak ke laut," ujarnya.
Adik korban, Antonius Tosa juga tidak yakin kakaknya meninggal saat melaut. Menurut mereka, korban meninggal tidak wajar. "Kami heran karena keluarga kami hilang di Ende, tapi ditemukan di Maumere dalam keadaan sudah meninggal," kata Tosa.
Mereka juga mengatakan, sebelumnya tidak ada masalah yang dihadapi korban dan keluarganya. Karena itu, mereka meminta pihak kepolisian untuk mengungkap motif kematian korban.
Setelah dipastikan identitasnya, korban langsung dibawa pihak keluarga ke Ende, Senin (6/10/2008) sore. Antonius Tosa mengatakan, korban segera dibawa ke Ende untuk diketahui semua rumpun keluarga. Setelah itu korban akan segera dimakamkan.
Anak korban, Kristoforus Seron mengatakan, pihaknya sudah mencari korban sejak Selasa (23/9) lalu, namun korban tidak ditemukan. "Tidak ada orang yang melihat sejak bapak hilang," katanya.
Direktur RSU TC Hillers Maumere, dr. Asep Purnama, SP.Pd, yang dikonfirmasi, Senin (6/10) sore, membenarkannya. Menurut dr. Asep, jenazah korban sudah diambil keluarganya.
Untuk diketahui, jenazah korban ditemukan nelayan di perairan Paga, Kamis (2/10) lalu. Saat itu jenazah korban terapung dengan kondisi yang sangat mengenaskan. (vel)

Tidak ada komentar: