Senin, 06 Oktober 2008

Seorang Pemulung Ditemukan Tewas

 

KUPANG, PK -- Yohanes Labu Para (51), yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung, ditemukan tewas di rumahnya di RT 16/RW 03, Kelurahan Nunleu, Kecamatan Oebobo, Senin (6/10/2008) pukul 06.00 Wita.
Kematian Yohanes pertama kali diketahui Alferly Riwu Dake (38), yang datang ke rumah milik Obet Nabuasa yang ditempati korban pukul 06.00 Wita.
Sejak tahun 2004, korban tinggal sendirian di rumah kosong itu, setelah pisah ranjang dengan istrinya, Rosalina Labo Bale yang memilih tinggal di Kelurahan Airnona.
Alferly Riwu Dake yang ditemui di tempat kejadian perkara (TKP), menjelaskan, kematian Yohanes diketahui ketika dirinya datang ke rumah korban guna meminta korban mengemudikan mobil untuk mengambil pasir putih. Selama ini, kata Alferly Riwu Dake, dirinya selalu meminta bantuan korban untuk membawa mobil tersebut.
Alferly Riwu Dake menjelaskan, ketika mendekati rumah korban, dirinya masih mendengar ada bunyi radio dengan suara yang cukup keras dari dalam rumah. "Semula saya sempat memanggil korban beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Bahkan radio milik korban masih bunyi dengan suara yang cukup keras. Saya pikir korban tidak dengar panggilan saya karena bunyi suara radio," kata Alferly.
Ketika membuka pintu rumah, kata Alferly, dirinya melihat tubuh Yohanes tergeletak di lantai rumah tanpa bergerak. "Saya tidak sentuh dia punya badan. Saya langsung memberitahukan kepada anggota keluarga lainnya bahwa korban meninggal," kata Alferly.
Aparat kepolisian dari Polsekta Oebobo yang dipimpin Kapolsekta, Iptu Januarius Seran, S.H dan Kanit Pidum Polresta Kupang, Ipda Wiwin Julianto langsung melakukan olah TKP dengan memasang garis polisi di sekitar rumah korban. Sementara petugas medis dari RSB Kupang langsung melakukan otopsi luar pada tubuh korban.
Seperti disaksikan Pos Kupang ketika tim medis dari RSB Kupang membalikkan tubuh korban, darah segar keluar dari bagian belakang kepala korban diikuti bau yang menyengat. Pihak keluarga korban menolak keinginan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi terhadap korban, dengan alasan keluarga menerima kematian korban.
Kasat Reskrim Polresta Kupang, AKP Anton Seven Brutu kepada wartawan menjelaskan, Yohanes Labu Para meninggal secara wajar. "Dari otopsi luar tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. Sedangkan darah dari kepala korban diduga akibat luka ketika korban jatuh dari tempat tidur. Korban juga menderita sakit sejak lama," kata Seven Brutu. (ben)

Tidak ada komentar: