Minggu, 19 Oktober 2008

Tebing Runtuh, Ende-Maumere Putus

ENDE, PK -- Runtuhnya tebing batu di Liahutu, Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Jumat (10/10/2008), menutup ruas jalan raya yang menghubungkan Ende- Maumere, tepatnya di kilometer 47 arah timur Kota Ende. Sampai Sabtu (11/10/2008), kendaraan dari dua kota itu terhenti di titik jalan yang putus menunggu alat berat menggusur bongkahan batu besar yang menutup jalan.
Pantauan Pos Kupang di lokasi longsoran, kemarin siang, ratusan kendaraan dari Ende maupun dari Maumere, baik bus, mobil pribadi, mobil travel maupun sepeda motor tampak parkir berantrean menunggu petugas Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) mengoperasikan alat berat membersihkan jalan raya.
Para penumpang bus angkutan umum dari kedua arah, terlihat berjalan kaki menyeberang untuk mengganti kendaraan guna meneruskan perjalanan mereka. Terlihat pula, warga setempat membuka jalan kecil untuk sepeda motor melintas. Sekali lewat, tiap sepeda motor dipungut Rp Rp 5 ribu. Di lokasi longsoran ada tiga bongkahan batu setinggi rumah dengan diameter sekitar lima meter menutupi badan jalan.
Menurut warga setempat, di antaranya Kepala SD Nduaria, Leonardus Leta, tebing di tepi jalan itu longsor pada hari Jumat siang. Longsoran terjadi karena pada malam sebelumnya terjadi hujan lebat.
Sebuah mobil yang mengangkut logistik Pilkada Ende untuk diantar ke Kecamatan Ndori saat itu berada sekitar 500 meter dari lokasi kejadiaan sehingga mobil tersebut berbalik arah untuk mengikuti jalur jalan lain melalui Roga-Saga dan terus ke Ndori.
Camat Kelimutu, Yoseph Primus Bhato, SE yang ditemui di lokasi longsoran, kemarin, mengatakan, sesaat setelah terjadi longsoran pihaknya langsung ke Ende untuk melapor ke bupati. "Tadi malam (Jumat, 10/10/2008) dua alat berat sampai ke lokasi longsor dan mulai melakukan penggusuran," kata Camat Yoseph.
Menurut dia, alat berat yang ada belum bisa menggusur tiga bongkah batu besar yang berada di badan jalan. Dibutuhkan alat berat lain untuk memecahkan batu tersebut baru bisa dipindahkan.
"Kimpraswil Ende dan Dinas Kimpraswil NTT sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kimpraswil Kabupaten Sikka karena Kabupaten Sikka memiliki alat berat yang bisa memecahkan batu. Saat ini alat berat itu ada di dekat wilayah Kecamatan Ndori dan tinggal menunggu tronton untuk mengangkut alat berat itu ke lokasi longsoran," kata Yoseph.
Yoseph mengatakan, untuk mengangkut alat berat pemecah batu tersebut membutuhkan waktu sekitar satu hari dari wilayah dekat Ndori sampai ke lokasi longsoran. Sehingga diperkirakan, penggusuran baru selesai hari Senin (13/10/2008) siang.
"Yang dilakukan sekarang ini, kedua alat berat yang ada mencoba membuka jalan baru di samping atau di celah ketiga bongkahan batu agar isa dilewati kendaraan sebagai jalur alternatif. Memang agak sulit karena ruas jalan yang ditutupi longsoran hampir sekitar 20 meter lebih," kata Yoseph. (mar)

Tidak ada komentar: