Selasa, 04 Maret 2008

Jenazah ABK KM Bayangan ditemukan

KUPANG, PK -- Jenazah anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Bayangan bernama Adolf Mbura (32), ditemukan warga dan aparat kepolisian sedang terapung di laut sekitar kawasan Pelra Namosain, Kota Kupang, Sabtu (1/3/2008) malam. Aparat Polresta Kupang kini masih menyelidiki sebab-sebab kematian ABK tersebut.
Setelah ditemukan, aparat kepolisian langsung membawa jenazah Adolf Mbura ke IPJ RSU Kupang untuk divisum. Setelah dikoordinasikan dengan pihak keluarga, pada Minggu (2/3/2008) siang, jenazah korban dibawa pihak keluarga ke rumah pamannya, Yunus Adoe, di Kelurahan Kuanino. Setelah disemayamkan sementara di rumah tersebut sekitar satu jam, jenazah kemudian dibawa ke keluarganya di Desa Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, untuk dimakamkan.
Ali Siokai sebagai perwakilan keluarga, dalam doa bersama di kediaman Yunus Adoe, Minggu (2/3/2008) siang, sebelum jenazah Adolf Mbura dibawa ke Desa Tuapukan, mengatakan, pihak keluarga tidak mengetahui persis bagaimana kejadiannya sehingga Adolf Mbura meninggal dunia dan jenazahnya ditemukan tenggelam di kawasan Pelra Namosain. Selama ini, Adolf Mbura bekerja sebagai ABK di KM Bayangan yang selama ini melayani rute Kupang-Rote.
Sesuai informasi yang diterima pihak keluarga, kata Siokai, pada Kamis (27/2/2008) siang, KM Bayangan tiba di Pantai Kupang dan akan kembali ke Rote membawa penumpang. Setelah menaikan penumpang tujuan Rote, Adolf Mbura dan seorang temannya yang juga ABK bernama Dan minta izin kepada juragan kapal untuk pergi membeli rokok dan tembakau. Sementara juragan mengurus administrasi pelayaran di Syahbandar.
"Tetapi yang terjadi, sesuai informasi tersebut, setelah ditunggu-tunggu hingga menjelang malam, Adolf Mbura dan temannya bernama Dan tidak juga kembali, sehingga pelayaran ke Pulau Rote dibatalkan oleh juragan," kata Siokai.
Namun yang terjadi, kata Siokai, sampai Jumat (28/2/2008) siang, Adolf Mbura dan temannya belum juga datang sehingga juragan kapal melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Bersama warga sekitar Namosain dan aparat kepolisian, kedua ABK ini kemudian dicari ke mana-mana. "Pada Jumat (28/2/2008) malam, warga menemukan ABK bernama Dan sedang mabuk miras di sebuah rumah di wilayah Osmok, Kelurahan Namosain, Kota Kupang. Saat ditanya warga, Dan mengatakan, Adolf dan dirinya sama-sama minum miras, tapi dirinya sudah tidak tahu kemana Adof Mbura pergi, sehingga pencarian terus dilakukan warga bersama aparat kepolisian," kata Siokai.
Saat pencarian terus dilakukan, kata Siokai, pada Sabtu (1/3/2008) malam, warga dan aparat kepolisian menemukan Adolf Mbura yang sudah dalam keadaan meninggal dunia sedang terapung di laut di sekitar Pelra Namosain. "Apakah setelah mabuk miras saudara kami bernama Adolf Mbura itu pergi ke pantai dan tenggelam di pantai tersebut sampai saat ini pihak keluarga belum tahu persis. Kasus ini sudah ditangani pihak Polresta Kupang," kata Siokai.
Atas kejadian ini, Siokai mengatakan, pihak keluarga tetap menerima jenazah korban dan sebagai orang beriman pihak keluarga berpendapat bahwa semua yang terjadi adalah rencana Tuhan. "Keluarga tidak mau membangun spekulasi dan curiga-mencurigai agar tidak menimbulkan hal yang bukan-bukan. Karenanya keluarga tidak bersedia jenazah Adolf Mbura diotopsi. Meski demikian, pihak keluarga tetap berharap agar aparat kepolisian tetap mengusut kasus meninggalnya Adolf Mbura ini. Apabila meninggalnya saudara kami Adolf Mbura terjadi karena kelalaian pihak lain atau ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak tertentu maka hal itu supaya diusut secara hukum agar tidak menimbulkan korban jiwa yang lainnya," kata Siokai.
Usai doa bersama di rumah Yunus Adoe di Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, jenazah Adolf Mbura langsung dibawa ke rumah keluarganya di Tuapukan-Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang untuk dimakamkan. (mar)

Tidak ada komentar: