Rabu, 05 Maret 2008

KPUD Sikka dihadiahi 'kursi emas'

MAUMERE, PK -- Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sikka, Sabtu (1/3/2008) siang, mendapat hadiah 'kursi emas' dan sejumlah kertas sebagai simbol aturan perundang-undangan tentang penyelenggaraan pilkada dari simpatisan Paket Mesra (Drs. Landoaldus Mekeng-Drs. Fransiskus Sura).
Hadiah itu berisikan pesan moral agar KPUD Sikka mendudukan persoalan yang terjadi dalam penyelengaraan Pilkada, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. Hadiah lain yang diberikan massa dari Koalisi Sikka Sejahtera (KSS) itu, adalah bunga, sebagai lambang perdamaian dalam proses penyelenggaran pilkada di daerah itu.
Disaksikan wartawan, pada pukul 11.55 Wita, ratusan massa simpatisan Paket Mesra mulai bertolak dari Sekretariat KSS menuju Kantor KPUD Sikka di Jalan Litbang, Wairklau, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. Mereka menggunakan lima kendaraan truk dan belasan kendaraan bermotor.
Tiba di Kantor KPUD Sikka pukul 12.10 Wita, orator Vicky da Gomez bernegosiasi dengan aparat keamanan agar massa diizinkan masuk ke halaman kantor KPU. Massa akhirnya masuk untuk beraksi hingga pada tiang bendera sejumlah partai politik (parpol).
Pada sisi berlawanan, segenap anggota Polres Sikka berpakaian lengkap anti huru hara berdiri memagari depan Kantor KPU Sikka untuk membatasi pergerakan massa. Saat itu, massa membawa spanduk bertuliskan 'Sukseskan Pilkada yang bermartabat', juga sejumlah kertas karton bertuliskan, 'Nong Oby Cs harus berani akui kesalahan demi tegaknya demokrasi'.
Tulisan lainnya, 'Hindarkan intervensi kuasa dan uang demi suksesnya pilkada', 'Mesra dukung Pilkada yang bermartabat dan berwibawa', 'PKB Sikka s/d 11 Februarai 2008 adalah sah sesuai AD/ART', 'Kita bangun interprestasi yang sama untuk kepentingan rakyat Sikka'.
Dalam orasinya Vicky da Gomez menyampaikan protes dan membeberkan kepincangan yang dilakukan KPUD Sikka terhadap proses penyelenggaraan pilkada, khususnya dalam verfikasi I KPUD Sikka.
Vicky mengatakan, aksi damai tersebut untuk menyikapi proses pilkada yang dinilai tidak dijalankan dengan benar. Vicky juga menjamin, bahwa aksi simpatisan Paket Mesra berlangsung damai dan tidak brutal.
Tak lama berselang, massa meletakkan sebuah 'kursi emas' di antara barisan massa dengan aparat keamanan. Kursi emas itu berupa kursi kayu yang seluruhnya dibalut kertas berwarna kuning emas. Terlihat juga dua gadis masing-masing memegang bunga plastik, berdiri di depan barisan massa. Massa minta anggota KPU Sikka keluar menyaksikan opera yang akan dipertunjukkan.
Anggota KPU Sikka, Albertus Ben Bao dan Yustinus Dharmoyuwomo, akhirnya keluar dan berdiri di depan kantor, didampingi wakil dari Polres Sikka, untuk menyaksikan opera tersebut.
Dalam opera itu, seorang lelaki maju mendekati kursi emas lalu mengangkat kursi itu kemudian meletakkan kembali pada tempatnya. Selanjutnya datang lelaki lain membawa sejumlah kertas bertuliskan aturan perundangan diantaranya UU 32/2004, Kepres 54/2003, UU 31/2002, SK KPU Sikka 06/2008, SK KPU Sikka 01/2008, SK KPU Sikka 07/2007, SK KPU Sikka 622/2003, PP 6/2005, AD/ART PKB Pasal 24 dan aturan lainnya. Kertas-kertas itu diangkat tinggi-tinggi lalu diletakkan di atas kursi emas itu.
Saat opera itu berlangsung, Andre menjelaskan, simpatisan Paket Mesra meletakan kertas peraturan perundangan diatas kursi emas itu uuntuk memberikan simbol bahwa masyarakat berharap KPU meletakkan kembali demokrasi, kedaulatan rakyat pada tempatnya.
Penerapan peraturan perundangan harus dilakukan secara baik dan benar dalam proses penyelenggaraan Pilkada di Sikka. "Mulai hari ini kita harus dudukan semua ketentuan perundang-undangan dengan benar. Aturan itu harus didudukan pada tempatnya," ujarnya.
Simpatiran paket Mesra, lanjut dia, ingin menyatakan bahwa semua proses penyelengaraan pilkada harus dapat memberikan pendidikan politk yang baik kepada seluruh masyarakat Sikka. "Jalankanlah proses pilkada ini dengan berlandaskan lembaran-lembaran peraturan yang ada dan jangan menjalankan Pilkada dengaan lembaran-lembaran yang berwarna lain," ujar Andre.
Selanjutnya, dua orang gadis yang memegang bunga menyerahkan dua kuntum bunga tersebut kepada anggota KPU Sikka, Albertus Ben Bao dan wakil dari Polres Sikka. Bunga itu sebagai lambang, bahwa paket Mesra dan masyarakat ingin menyuskeskan pilkada dengan damai.
Pada kuntum bunga plastik tersebut direkatkan secarik kertas yang bertuliskan 'Sukseskan Pilkada Bermartabat'. Setelah opera dan penyerahan bunga itu, massa bergerak pulang ke Sekretariat Koalisi Sikka Sejahtera dengan aman dan tertib. (vel)

Tidak ada komentar: