Selasa, 04 Maret 2008

Yuliana mencoba bunuh diri

KUPANG, PK -- Yuliana Bessi (27), warga Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, mencoba bunuh diri dengan memotong urat nadi tangan kanannya hingga berdarah, Kamis (28/2/2008) pukul 10.00 Wita. Tindakan ini dilakukan Yuliana hanya karena kecewa dengan kekasihnya, Made R Manda, pegawai Kantor Jamsostek Kupang yang tidak memberikan kepastian status hubungan mereka.
Yuliana Bessi kepada wartawan di Ruangan Sentral Pelayanan Kepolisian (RSPK) Polresta Kupang, Kamis (28/2/2008) pukul 14.00 Wita, menjelaskan, percobaan bunuh diri itu dilakukannya karena kecewa dengan pacarnya Made R Manda, yang tidak pernah memberikan kepastian status hubungan mereka yang sudah berlangsung setahun lebih.
"Saya sangat kecewa dengan dia (Made R Manda, Red) karena selama satu tahun hubungan kami tidak ada kepastian untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Dia hanya janji-janji saja," kata Yuliana.
Made R Manda, kata Yuliana, sudah memiliki istri dan dua orang anak, tetapi sudah bercerai secara resmi beberapa tahun lalu. Saat berkenalan, Made R Manda berjanji akan menikahinya tetapi belum direalisasikan sampai saat ini.
Dikatakannya, kekecewaannya sudah mulai memuncak dua pekan lalu karena Made R Manda mulai menghindar. Setiap ditelepon, kata Yuliana, pacarnya tidak menerimanya. Bahkan dua pekan terakhir Made R Manda tidak pernah lagi datang ke rumahnya di Liliba.
"Padahal sebelumnya setiap hari dia datang. Sejak dua pekan lalu sudah tidak pernah datang, sehingga saya datang mencarinya di Jalan Air Lobang di Kelurahan Sikumana di rumah keluarga Made R Manda," kata Yuliana.
Pada hari Kamis (28/2/2008) sekitar pukul 03.00 Wita, kata Yuliana, dia membangunkan Made R Manda untuk membicarakan masalah kepastian hubungan mereka. Namun, kata dia, pelaku marah-marah dan langsung memukulnya mengakibatkan dahinya benjol. Bahkan tindakan kekerasan yang dilakukan Made R Manda juga dilakukan pada pukul 06.00 Wita di rumah keluarga Made R Manda di Kelurahan Sikumana.
Setelah dipukul oleh pelaku, kata Yuliana, ia pulang ke rumahnya di Liliba dan mengambil sebuah silet lalu memotong tangan kanannya hingga berdarah. "Untung anggota keluarga cepat mengetahui tindakan korban sehinga upaya bunuh diri itu cepat digagalkan," kata seorang anggota keluarga korban yang ikut mendampingi korban ke Mapolresta Kupang. (ben)

Tidak ada komentar: