Rabu, 12 Maret 2008

PRT mencoba bunuh diri

Edisi 9 Maret 2008

KUPANG, PK -- Meri Margaretha Akunut (29), salah seorang pembantu rumah tangga (PRT), warga RT 13/RW 13, Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, mencoba bunuh diri di rumahnya dengan cara memotong urat nadi tangan kirinya menggunakan silet, Sabtu (8/3/2008) pukul 07.30 Wita.
Menurut keponakan Meri, Widya Bureni kepada Pos Kupang di Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum (RSU) Kupang, Sabtu (8/3/2008), percobaan bunuh diri dilakukan Meri di dalam kamarnya. Selama ini Meri tinggal bersama Opa Piet Koenay.
Dikatakannya, upaya bunuh diri yang dilakukan Meri itu dilakukan saat penghuni rumah lainnya tidak berada di rumah. Perbuatan Meri ini pertama kali diketahui oleh Opa Piet Koenay yang mencurigai Meri tidak keluar dari kamarnya. Opa Piet Koenay yang curiga lalu mengecek ke kamar Meri. Saat pintu kamar dibuka, Meri sudah dalam keadaan berlumuran darah. Darah tersebut keluar dari tangan kiri Meri.
Melihat kondisi Meri yang kritis, Opa Piet Koenay langsung memanggil sejumlah tetangga untuk memberikan pertolongan. Atas bantuan sejumlah tetangga, Meri yang dalam keadaan tak sadarkan diri dilarikan ke RSU Kupang untuk mendapat perawatan intensif.
Widya Bureni kepada Pos Kupang mengatakan, pihak keluarga belum mengetahui sebab mengapa Meri melakukan upaya bunuh diri. "Ketong (kita, Red) belum tahu secara pasti mengapa dia mencoba bunuh diri karena kondisinya masih belum sadarkan diri," kata Widya Bureni.
Pantauan Pos Kupang hingga pukul 10.00 Wita Meri masih belum sadarkan diri. Pihak medis telah memberikan infus. Sedangkan bekas sayatan silet pada tangan Meri telah diberikan perban. (den/ben)

Tidak ada komentar: