Rabu, 12 Maret 2008

Pemkab Flotim diminta bantu warga Kolilanang

LARANTUKA, PK--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Flotim ikut prihatin terhadap empat KK atau 24 jiwa penduduk Desa Kolilanang, Kecamatan Adonara, Flores Timur yang mengalami kerusakan rumah tinggal akibat tertimpa bencana alam tanah longsor. Pemkab Flotim diminta menangani/membantu empat KK tani itu membangun kembali rumah tinggalnya di lokasi baru yang aman dan nyaman.
Selain itu, Pemkab Flotim juga diminta segera mengkaji jika lokasi bencana alam itu tidak nyaman dihuni warga, maka warga harus segera direlokasi ke tempat yang aman. Untuk itu, tim DPRD Flotim dalam waktu dekat segera turun memantau langsung kondisi kehidupan rakyat di wilayah bencana alam itu.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Flotim, Markus Suban Bethan, BA, kepada Pos Kupang usai sidang di DPRD Flotim, Rabu (12/3/2008). Markus ditanya Pos Kupang terkait bencana alam tanah longsor yang melanda lahan perkebunan serta merobohkan empat rumah milik Lodo Mean Tupen, Thomas Ola Rotok, Masan Ama dan Hada Making di dusun 2 dan dusun 4, Desa Kolilanang yang terjadi sejak Sabtu, 23 Februari lalu. Namun, 287 KK atau 1.137 jiwa warga Desa Kolilanang melalui Kepala Desa Kolilanang, Ferdinand B Bain, menyatakan penyesalannya karena sejak terjadi bencana tersebut, belum seorang pun dari 30 anggota DPRD Flotim turun melihat warga yang menjadi korban.
Menurut Markus, pihaknya mengakui kelemahan belum sempat datang ke Kolilanang karena baru saja mendapat penyampaian dari Kabag Humas Flotim, Nor Lanjong Kornelis, S.H, tentang peristiwa bencana alam itu. Markus juga baru membacanya dari media massa. "Saya sudah berkoordinasi dengan sejumlah teman Dewan yang tengah bertugas agar langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Kolilanang pada beberapa hari ke depan ini," kata Markus.
Markus juga mengaku telah menyampaikan kepada Kabag Humas Flotim agar berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan korban bencana alam itu. "Jangan percaya pada mitos yang sering dijadikan pegangan sebagai penyebab terjadinya bencana alam. Prinsipnya masyarakat harus waspada dengan menghindari diri dari lokasi bencana alam," tambah Markus.
ITN siap ke Kolilanang
Secara terpisah Wakil Bupati Flotim, Yoseph Lagadoni Herin, S.Sos, yang dihubungi Pos Kupang, kemarin, mengatakan telah berdiskusi dengan Bupati Flotim, Drs. Simon Hayon, untuk membantu empat KK yang rumahnya rusak. "Pemkab Flotim siap membantu mereka. Tapi sekarang mereka bangun dulu dan kekurangannya akan dilengkap pemerintah," kata Herin.
Sementara surat Pemkab Flotim kepada Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang untuk meneliti gejala alam yang menyebabkan longsor di Kolilanang telah diterima ITN Malang. "Surat Pemkab Flotim sudah diterima ITN Malang. Dan mereka menyanggupi untuk segera datang ke Kolilanang dalam waktu dekat. Tim geologi dari ITN Malang ini akan mengkaji dan menentukan apakah warga Desa Kolilanang perlu direlokasi atau tidak perlu. Kalau memang setelah diteliti warga perlu direlokasi ke pemukiman baru, maka Pemkab Flotim tentu akan membantunya," jelas Herin.
Sebelumnya Kepala Desa Kolilanang, Ferdinand B Bain, yang ditemui di Kolilanang, Selasa (11/3/2008), mengatakan, bencana alam tanah longsor itu kini membuat warganya resah. Karena itu pihaknya telah memikirkan lokasi baru untuk relokasi pemukiman baru.
"Soal lahan pemukiman baru dan tenaga pembangunan fisik, kami siap. Hanya kami tidak punya uang untuk biaya membangun rumah baru bagi warga. Karena itu uluran tangan pemerintah sangat diharapkan masyarakat Kolilanang, jika memang harus direlokasi ke pemukiman baru," ujar Bain. (art)

Tidak ada komentar: